Muatan IPS KD 3.3 dan KD 4.3
Komoditas Ekspor dan Imdpor di Indonesia
Wirausaha merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang atau sekolompok orang secara mandiri. Seorang kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap masukan agar usaha terus bertumbuh. Contoh kegiatan wirausaha adalah pengusaha kain batik. Pengusaha tersebut menggunakan kain untuk membatik. Kain tersebut berasal dari pembudayaan tanaman kapas di Indonesia. Meskipun menggunakan bahan baku dari negara sendiri, para pemilik wirausaha sering menggunakan teknologi atau mesin yang berasal dari luar negeri seperti mesin jahit yang digunakan untuk membuat pakaian dari kain batik.
Pengunaan teknologi atau mesin merupakan salah satu wujud kerja sama dengan negara lain. Ini merupakan salah satu contoh kegiatan impor barang. Inpor adalah kegiatan mendatangkan atau membeli suatu barang dari luar negeri. Ekspor adalah kegiatan mengirim atau menjual hasil produksi dalam negeri ke pasar luar negeri. Contohnya, produsen mebel dan batik mengekspor hasil produksi mereka ke negara-negara ASEAN atau wilayah negara lainnya.
Komoditas Ekspor dan Impor di Indonesia
Indonesia memiliki peran yang cukup penting dalam kegiatan ekspor dan impor di kaasan ASEAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah. Kekayaan inilah yang dimanfaatan bangsa indonesia.
Berikut jenis-jenis barang dagangan atau komoditas yang diekspor oleh Indonesia.
1. Hasil industri, seperti semen, tekstil, dan kain batik
2. Hasil pertanian dan perkebunan seperti kacang kedelai, cokelat, lada, jagung, kelapa sawit, kopi,
dan teh.
3. Hasil hutan seperti kayu potongan, rotan, dan damar
4. Hasil peternakan dan perikanan, seperti daging kemasan, udang, ikan laut dan mutiara
5. Hasil pertambangan, seperti migas (minyak bumi dan gas alam) dan non migas (batubara, logam
emas, perak, besi, timah, dan nikel)
Selain ekspor, barang atau komoditas yang impor oleh Indonesia cukup beragam. Berikut beberapa barang yang diimpor Indonesia dari luar negeri :
1. Barang olahan migas seperti bensin, solar, kerosin, dan avtur
2. Barang konsumsi seperti makanan dan minuman yang di awetkan, daging, susu dan buah-buahan
3. Barang industri seperti mesin pembangkit tenaga listrik, alat telekomunikasi, alat transportasi dan
mesin industri
4. Bahan baku seperti bahan baku industri pangan dan minuman, suku cadang mesin dan bahan kimia
untuk keperluan bahan industri lainnya.
5. Jasa biasanya dari negara-negara maju, seperti tenaga ahli.
Posisi dan Peran Indonesia di Bidang Ketenagakerjaan dalam Lingkup ASEAN
Kerjasama dibidang ekonomi menjadi salah satu program utama yang dibahas dalam pertemuan antarnegara ASEAN. Pembentukan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) memungkinkan arus perdagangan barang atau jasa antarnegara ASEAN semakin terbuka. MEA singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. Para pemimpin ASEAN sepakat memberlakukan pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 agar daya saing ASEAN meningkat dan untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di valuta asing di wilayah ASEAN sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Pembentukan MEA nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain diseluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin kuat.
MEA tidak hanya membuka arus perdagangan barang atas jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya.
Upaya Pemerintah Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja Indonesia
Salah satu kebijakan MEA adalah adanya pengakuan mengenai mutu pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh tenaga kerja negara anggota ASEAN. Kebijakan ini memberikan kemudahan kepada calon tenaga kerja untuk memperoleh lapangan pekerjaan sebanyak-banyanya.
Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN dengan jumlah penduduk terbanyak. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki calon tenaga kerja yang melimpah. Agar tenaga kerja Indonesia mampu bersaing dengan tenaga kerja negara lain, pemerintah melakukan beberapa upaya sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan penerapan kewajiban jenjang pendidikan seperti
penerapan pendidikan wajib belajar 12 tahun. selain itu pemerintah memberikan sara pendidikan
yang memadai.
2. Memberikan pelatihan lokakarya dan pelatihan kepada calon tenaga kerja
3. Memberikan bekal keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan di negara-negara asing
4. Memilih calon tenaga kerja yang memenuhi persyaratan tenaga kerja yang diajukan oleh Masyarakat
Ekonomi ASEAN.
5. Meningkatkan jumlah tenaga kerja terampil yang memiliki daya saing dunia.