Kamis, 23 Juli 2020

Pengaruh Kondisi Geografis terhadap Kehidupan Masyarakat ASEAN

Tema 1 / Subtema 1 / Pembelajaran 5 / Muatan IPS

Assalamualaikum

Pembelajaran kita  tentang Pemanfaatan Kondisi Geografis di Asia Tenggara
                        

Bagaimana menurutmu pengaruh kondisi geografis bagi kehidupan manusia ? Ayo, kita pelajari lebih lanjut. Kalian tentu sudah belajar tentang negara-negara ASEAN.

Kondisi geografis sebuah negara memengaruhi kehidupan masyarakat di negara tersebut. Berdasarkan  letak astronomisnya, Asia Tenggara terletak pada 28 derajat LU - 11 derajat LS dan 93 derajat - 141 derajat BT. Letak tersebut menyebabkan sebagian besar negara di Asia Tenggara beriklim tropis. Negara dengan iklim tropis memiliki dua musin yaitu musim hujan dan kemarau. Hanya ada satu wilayah di Asia Tenggara yang memiliki iklum subtropis  yaitu Myanmar bagian utara. Kondisi tersebut menyebabkan Myanmar memiliki tiga musim yaitu musim panas, musim dingin dan musim hujan.

Iklim tropis sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman pangan. Padi merupakan tanaman pangan utama yang dikembangkan di kawasan ASEAN. Negara penghasil padi terbesar di ASEAN adalah Thailand, Indonesia, Myanmar dan Vietnam. Selain itu, hewan ternak dapat berkembangbiak dengan baik di kawasan Asia Tenggara karena tersedia makanan bagi hewan ternak.

Iklim tropis menyebabkan wilayah Asia Tenggara didominasi hutan hujan tropis. Ciri-ciri hutan hujan tropis yaitu jarak antarpohon rapat, memiliki daun lebat, hijau sepanjang tahun, dan jenis tumbuhan beraneka ragam. Hutan hujan tropis merupakan paru-paru dunia yang harus dijaga. Hutan disebut paru-paru dunia karena pohon di dalamnya menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida. Selain itu, hutan hujan tropis di kawasan Asia Tenggara menghasilkan banyak kayu dan rotan sebagai bahan baku industri di seluruh dunia. Jenis kayu dihasilkan meliputi mahoni, eboni, ulin dan jati.

Sebagian besar negara di Kawasan Asia Tenggara memiliki laut yang luas. Ada satu negara yang tidak memiliki wilayah laut yaitu Laos. Sebagian besar negara di Kawasan Asia Tenggara mengembangkan kegiatan perikanan tangkap, terutama penduduk yang tinggal di kawasan pesisir. Hasil perikanan tangkap di kawasan Asia Tenggara yaitu ikan tuna, cakalang dan udang galah. Selain kegiatan perikanan, kawasan laut di Asia Tenggara dimanfaatkan untuk  kegiatan transportasi.  Pelabuhan di Selat Malaka merupakan pelabuhan yang sangat ramai di Asia Tenggara. Keramaian ini disebabkan letak Selat Malaka berada pada jalur perdagangan dunia. Pelabuhan Kango  di Singapura merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di dunia. Kegiatan pariwisata juga berkembang di kawasan laut Asia Tenggara karena keindahan panoramanya. Berbagai bahan tambang seperti minyak dan gas bumi juga terkandung di laut Asia Tenggara sehingga berkembang kegiatan pertambangan.

Laut banyak memberikan manfaat terkait sumber daya alam, yaitu :
-  ikan dan hasil laut lainnya
-  jalur transportasi air
-  objek wisata, dan
-  bahan tambang seperti minyak dan gas bumi


Setiap negara di Asia Tenggara memiliki kondisi geografis yang beragam. Keragaman kondisi geografis tersebut oleh masyarakat sekitar untuk berbagai aktivitas sebagai berikut :

1.  INDONESIA
Dataran rendah yang luas dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan yang menghasilkan padi, sayuran dan karet.Potensi hutan Indonesia menghasilkan rotan dan kayu jati yang dimanfaatkan sebagai bahan mebel. Ada pula getah yang dihasilkan oleh pohon karet. Perairan dimanfaatkan untuk di ambil hasil lautnya seperti ikan, rumput laut dan garam. Pantai-pantai Indonesia dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata. Indonesia juga menyimpan banyak sumber daya alam misalnya hasil tambang. Hasil tambang seperti batubara, minyak bumi dan gas alam dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.

2. MALAYSIA
Sebagian kondisi geografis Malaysia adalah hutan yang luas. Hasil hutan seperti kayu menjadi komoditas ekspor. Sepanjang pantai barat dari Perak hingga Negeri Sembilan dimanfaatkan sebagai lahan pertambangan seperti kilang minyak di Kuala Trengganu dan timah di Perak. Malaysia juga memiliki perkebunan luas yang menghasilkan karet. Hal ini membuat Malaysia menjadi penghasil karet terbesar di dunia.

3. SINGAPURA
Kondisi geografis Singapura menyebabkan negara tersebut tidak memiliki banyak sumber daya alam. Usaha pertanian dilakukan secara hidroponik. Akan tetapi, beberapa wilayah dimanfaatkan sebagai lahan peternakan unggas.

4. THAILAND
Kegiatan pertanian banyak dilakukan di sepanjang Sungai Chao Phraya. Hasil pertanian terbesar adalah padi. Bahkan, Thailand dijuluki sebagai Lumbung padi utama di Asia Tenggara. Selain hasil pertanian, ada pula hasil pertambangan seperti timah, timbel, seng dan mangan yang banyak dijumpai di Semenanjung Thailand. Sungai Mekong dan Chao Phraya, Selat Malaka, dan Teluk Siam dimanfaatkan penduduk untuk kegiatan penangkapan ikan.

5. FILIPINA
Masyarakat memanfaatkan dataran rendah sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Hasil pertaniannya, antara lain jagung, padi, ketela pohon, tebu dan tembakau. Hasil perkebunannya, antara lain karet, kelapa dan kayu merupakan komoditas ekspor terbesar Filipina. Kondisi geografis di wilayah Luzon dimanfaatkan sebagai pertambangan emas.

6. LAOS
Dataran rendah Vientine dimanfaatkan sebagai lahan pertanian padi, jagung, dan tembakau. Sumber pertanian perikanan Laos terpusat di Sungai Mekong yang menghasilkan ikan karper dan ikan perch.

7. BRUNEI DARRUSSALAM
Sebagian besar bentang alam Brunei menyimpan minyak bumi dan gas alam yang menyumbang 40% pendapatan negara. Minyak bumi dan gas alam terbesar di wilayah Miri dan Kuala Belair. Dataran rendah dimanfaatkan penduduk sebagai lahan pertanian yang menghasilkan padi, kelapa, lada dan buah-buahan.

8. MYANMAR
Beberapa wilayah Myanmar menghasilkan sumber daya alam yang beragam, seperti lembah sungai menghasilkan tembakau, Pluto Shan menghasilkan teh, dan sayuran banyak dihasilkan di Pantai Arakan Yoma. Wilayah Tenasserim dimanfaatkan untuk wilayah pertambangan yang menghasilkan timah.

9. VIETNAM
Kota Ho Chi Minh yang berada di dataran rendah menjadi pusat industri utama di Vietnam. Industri yang berkembang di Vietnam, antara lain, industri pengolahan makanan, penggilingan padi, dan tekstil. Sebagian dataran rendah juga dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yang menghasilkan buah, sayuran, jagung, ubi jalar, dan kopi. Hutan utama di Vietnam menghasilkan kayu jati dan rotan sebagai bahan baku mebel.

10. KAMBOJA
Kamboja memiliki Danau Tonle Sap yang merupakan penghasil ikan tawar utama di Kawasan Asia Tenggara. Daerah di sekitar sungai Mekong dan Danau Tonle Sap sangat subur sehingga dimanfaatkan penduduk untuk pertanian padi, umbi-umbian, jagung dan buncis. Ada pula hasil perkebunan seperti tembakau dan karet.


LATIHAN PEMBELAJARAN 5


Tanggal  :  _________________________

Kerjakan soal-soal di bawah ini !

1.  Negara yang tidak memiliki laut adalah ... ____________________

2.  Letak astronomis wilayah Asia Tenggara adalah ... _______________________

3.  Persamaan letak geografis negara Indonesia dan Filifina adalah ... ____________

4.  Negara yang termasuk dataran rendah antara lain .... _______________________

5.  Negara yang menghasilkan tembakau yaitu ... ________,  ... _________ dan ... _______

6.  Negara yang dijuluki sebagai lumbung padi Asia Tenggara yaitu .._________________

7.  Usaha pertaniannya dilakukan secara hidroponik adalah negara ... _________________

8.  Indonesia memiliki perairan luas yang dimanfaat sebagai ... _______________________

9.  Iklim yang cocok untuk pertumbuhan tanaman pangan adalah ... ___________________

10.  Nama pelabuhan tersibuk di dunia di Asia Tenggara adalah negara ... ______________




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tangga Nada Diatonis Mayor dan Diatonis Minor

  Tangga Nada Diatonis Mayor Tangga nada merupakan susunan berjenjang, misalnya do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Tangga nada diatonis terd...