Tema 1 / Subtema 3 / Pembelajaran 1
Muatan IPA KD 3.1 dan 4.1
Alam Indonesia sangat kaya akan keberagaman flora dan fauna. Namun, sekarang ini banyak populasi flora dan fauna berkurang akibat ulah manusia. Aktivitas manusia seperti pembakaran dan penebangan hutan telah merusak ekosistem. Akibat rusaknya ekosistem. Habitat flora dan fauna menjadi berkurang. Tidak hanya itu, banyak hewan yang diburu oleh manusia untuk kesenangan maupun untuk kepentingan ekonomi. Perburuan itu mengakibatkan beberapa jenis hewan terancam punah.
Makhluk hidup memerlukan tempat tinggal untuk hidup dan berkembangbiak. Tempat tinggal makhluk hidup disebut habitat, misalnya hutan. Hutan harus kita jaga agar hewan dan tumbuhan yang tinggal di dalamnya dapat melangsungkan hidupnya.
Keberadaan hewan dan tumbuhan sangat penting dan harus kita lestarikan agar :
1) tidak punah
2) dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan makanan
3) menjaga keseimbangan ekosistem antara produsen dan konsumen
4) dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hewan adalah sebagai berikut :
1) memahami pentingnya pelestarian hewan
2) membuat tempat penangkaran untuk hewan langka
3) tidak melakukan perburuan liar dan jual beli hewan langka
Memahami Pentingnya Pelestarian Hewan
Untuk dapat melestarikan hewan, kita harus memahami cara merawatnya dengan baik. Misalnya, jenis makanan, ukuran kandang yang sesuai dengan ukuran hewan peliharaan, serta kebersihan hewan dan kandangnya. Tidak hanya cara merawatnya, ketika memelihara hewan kita juga harus memperhatikan jumlah populasinya.
Jika hewan tersebut adalah hewan langka, kita tidak boleh mengusik keberadaan hewan tersebut serta menjaga mereka untuk hidup di habitat aslinya. Selain itu, kita juga harus mendukung aktivitas pelestarian hewan langka. Misalnya, dengan tidak memelihara hewan langka tersebut. Jika terlanjur memeliharanya, serahkan hewan langka yang terlanjur dipelihara tersebut ke lembaga yang berwenang, yaitu BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam).
Membuat Tempat Penangkaran untuk Hewan Langka
Pembuatan penangkaran hewan bertujuan agar hewan langka dapat berkembangbiak dengan aman. Setelah cukup umur, mereka dilepas ke alam bebas agar hidup secara alamiah. Penangkaran hewan dapat dilakukan secara ex situ dan in situ.
Ex Situ artinya pelestarian yang dilakukan diluar tempat tinggal aslinya. Pelestarian Ex Situ dilakukan sebagai upaya rehabilitasi, penangkaran, dan pembiakan hewan maupun tumbuhan langka. Contoh pelestarian Ex Situ antara lain kebun botani, taman safari, kebun binatang, kebun raya.
In Situ artinya pelestarian yang dilakukan pada tempat asli hewan dan tumbuhan tersebut berada. Contoh pelestarian In Situ adalah suaka margasatwa, hutan lindung, taman nasional, cagar alam.
Suaka margasatwa merupakan kawasan yang melindungi hewan. Hutan lindung merupakan kawasan yang melindungi tumbuhan. Taman Nasional merupakan kawasan yang melindungi hewan dan tumbuhan.
Tidak Melakukan Perburuan Liar dan Jual Beli Hewan Langka
Berdasarkan UU RI No.5 Tahun 1990 pasal 19, setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan kawasan suaka alam. Komodo, orang utan dan harimau sumatra merupakan hewan-hewan yang dilarang untuk diburu dan diperjualbelikan.
Setelah membaca penjelasan diatas, mari kita jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Apa dampak bagi hewan jika habitatnya terganggu, misalnya perubahan hutan menjadi
pemukiman penduduk ?
2. Bagaimana cara melestarikan hewan agar tidak punah ?
3 Perhatikan gambar hewan langka dibawah ini!
a. Tuliskan cara perkembangbiakan dan habitat dari hewan-hewan tersebut !
b. Apa penyebab kelangkaan hewan tersebut ?
c. Apa upaya yang dapat kita lakukan untuk menjaganya dari kepunahan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar